Senin, 09 Maret 2015

Supplierku.... Partnerku.... muach...

Bentuk hubungan perusahaan kita dengan supplier nggak beda dengan bentuk hubungan kita dengan orang sekitar kita, dimana hubungan dengan anak, istri, tetagga, teman kerja, orang ketemu di jalan dsb tentu masing-masing berbeda bentuk hubungannya.

Seperti yang kita bahas sebelumnya, bentuk hubungan ini ditentukan oleh supply risk dan spend analysis yang bisa dipetakan dalam Matrix kraljic.
Bentuk hubungan yang paling jauh yaitu Arms’s Length atau buy on market yang mirip dengan hubungan kita dengan orang ketemu di jalan, dimana perusahaan kita masih memperlakukan supplier seperti orang ketemu di jalan; kalau butuh sesuatu, baru membuat komunikasi.
Bentuk hubungan yang lebih dekat lagi yaitu ongoing relationship yang mirip dengan hubungan teman kantor atau tetangga dimana perusahaan kita sudah ada repeat order dan preference terhadap supplier di bentuk hubungan ini.
Lebih dekat lagi adalah partnership yang mirip hubungan khusus seperti pacaran dimana perusahaan kita sudah mempunyai komitmen, keterbukaan, dan rencana jangka menengah dengan satu atau sedikit supplier.
Bentuk partnership yang lebih jauh yaitu collaboration atau strategic alliance yang mirip dengan hubungan suami istri yang merupakan bentuk partnership yang sudah diformalkan dimana komitmen lebih tinggi, keterbukaan lebih besar terhadap informasi-informasi strategis, adanya sharing rencana jangka panjang dengan satu atau dua supplier.
Namun jika perusahaan kita sudah melakukan merger & acquisition dengan supplier, tentu saja hubungan perusahaan kita dengan supplier tersebut sudah seperti hubungan dengan anak atau dengan saudara, .... baik dan jeleknya adalah anakku, atau adikku, harus kubela.....

Bentuk partnership  sendiri ada tingkatannya yang bisa dilihat dari komponen partnership. Komponen partnership adalah faktor yang terlibat dalam partnership yang bisa  dikontrol oleh management. Semakin banyak komponen yang kita gunakan, semakin tinggi tingkat partnership perusahaan kita dengan supplier. Ada beberapa komponen dalam partnership:
1.       Planning: ada beberapa planning bersama. Berbagi forecast, merencanakan supply, dsb.
2.       Joint operating control: kemungkinan untuk merubah operasi partner tanpa banyak / tanpa ada proses approval awal atau pemberitahuan formal.
3.       Komunikasi: adanya peningkatan frekuensi komunikasi dan juga melibatkan level staff (tidak hanya level manajemen) juga meningkatkan partnership.
4.       Risk/ reward  sharing: benefit dan reward di share bersama, .. resiko dan biaya tentu juga.
5.       Trust dan komitmen: tanpa trust dan komitment, tidak ada partnership.
6.       Contract style: biasanya jika terjadi partnership dengan level yang sangat tinggi, tidak dibutuhkan kontrak yang panjang dan spesifik, bahkan dalam bbrp kasus tidak ada kontrak antar partner.
7.       Scope: partnership yang mempunyai level tinggi melibatkan lebih banayk aktivitas ekonomi antar partner.

8.       Financial investment: ada saling ketergantungan financial melalui sharing asset, staff, dan investasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar