Salah satu ukuran
kinerja (KPI) yang cukup penting dalam warehouse dan inventory management
adalah ITOR dan DOI.
Rumus nya adalah:
Inventory Turn
Over Ratio (ITOR) = COGS / Average Inventory (dgn bbrp variasi rumus)
Rasio ini
menunjukkan berapa kali inventory perusahaan berputar (dijual dan digantikan)
dalam suatu periode, biasanya dalam tahunan, namun perhitungan bulanan atau mingguan
juga sangat berguna.
Rasio ini juga
bisa ditampilkan dalam bentuk lain seperti dalam umur (hari) seperti rasio DOI.
Days of
Inventory (DOI) = 360 hari / ITOR
Rasio ini banyak
digunakan para professional Logistics mapun professional keuangan untuk menilai
apakah inventory perusahaan kita saat ini sudah “pantas” atau belum. Pantas
atau tidaknya tentu dibandingkan dengan angka ITOR lain misalnya dengan; rata2
industri sejenis, dengan angka ITOR masa lalu, dengan target perusahaan, dsb.
Akan menarik
jika kita di Indonesia mulai membuat benchmark data ITOR industri di Indonesia.
Jika teman-teman ada yang punya, boleh share saya ya... J, atau kita mulai garap proyek database ini bersama. Jika kita lihat data
ITOR dari negara lain, misalnya industri makanan dan minuman yang ITOR nya bisa
di atas 10x, industri metal sekitar 4-5 x , industri jasa yang bisa lebih dari
30x dsb. Angka ini tentu ada hubungannya dengan sifat produk, sifat distribusi,
dll.
Setelah kita
melihat posisi ITOR perusahaan kita dalam industri, kita kemudian bisa
memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan, misalnya jika ternyata ITOR kita
terlalu rendah dibanding rata-rata industri, kita bisa melakukan proses IPO
(Inventory Process Optimalization) yang akan kita bahas nanti terpisah. Atau
bisa juga ITOR kita terlalu tinggi, tentu perlu usaha tertentu untuk mendekati
angka industri jika memang memberikan manfaat bagi perusahaan spt manfaat
operational.
Pada akhirnya, perusahaan harus "memantaskan" jumlah inventorynya untuk menyeimbangkan antara customer service dengan biaya dan investasi inventory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar