Senin, 02 Maret 2015

Memanfaatkan ITOR (Inventory Turn Over Ratio) dan DOI (Days of Inventory)

Salah satu ukuran kinerja (KPI) yang cukup penting dalam warehouse dan inventory management adalah ITOR dan DOI.
Rumus nya adalah:
Inventory Turn Over Ratio (ITOR) = COGS / Average Inventory (dgn bbrp variasi rumus)
Rasio ini menunjukkan berapa kali inventory perusahaan berputar (dijual dan digantikan) dalam suatu periode, biasanya dalam tahunan, namun perhitungan bulanan atau mingguan juga sangat berguna.
Rasio ini juga bisa ditampilkan dalam bentuk lain seperti dalam umur (hari) seperti rasio DOI.
Days of Inventory (DOI) = 360 hari / ITOR

Rasio ini banyak digunakan para professional Logistics mapun professional keuangan untuk menilai apakah inventory perusahaan kita saat ini sudah “pantas” atau belum. Pantas atau tidaknya tentu dibandingkan dengan angka ITOR lain misalnya dengan; rata2 industri sejenis, dengan angka ITOR masa lalu, dengan target perusahaan, dsb.

Akan menarik jika kita di Indonesia mulai membuat benchmark data ITOR industri di Indonesia. Jika teman-teman ada yang punya, boleh share saya ya...  J, atau kita mulai garap proyek database ini bersama. Jika kita lihat data ITOR dari negara lain, misalnya industri makanan dan minuman yang ITOR nya bisa di atas 10x, industri metal sekitar 4-5 x , industri jasa yang bisa lebih dari 30x dsb. Angka ini tentu ada hubungannya dengan sifat produk, sifat distribusi, dll.

Setelah kita melihat posisi ITOR perusahaan kita dalam industri, kita kemudian bisa memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan, misalnya jika ternyata ITOR kita terlalu rendah dibanding rata-rata industri, kita bisa melakukan proses IPO (Inventory Process Optimalization) yang akan kita bahas nanti terpisah. Atau bisa juga ITOR kita terlalu tinggi, tentu perlu usaha tertentu untuk mendekati angka industri jika memang memberikan manfaat bagi perusahaan spt manfaat operational.

Pada akhirnya, perusahaan harus "memantaskan" jumlah inventorynya untuk menyeimbangkan antara customer service dengan biaya dan investasi inventory.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar