Senin, 05 September 2016

Theory Of Constrain (TOC) dalam Pengelolaan Logistik Distribusi

Anda merasa tidak puas dengan sistem distribusi konvensional di perusahaan Anda? Jika iya, maka solusi distribusi TOC layak untuk Anda coba.

Ide besar TOC bahwa setiap proses mempunyai constraint (bottleneck) dan pemfokuskan usaha perbaikan atas constraint tsb merupakan jalur paling cepat dan paling efektif untuk meningkatkan profitability.

TOC adalah metodologi untuk mengidentifikasi faktor pembatas (limiting factor) paling penting (contoh constraint) yang berada dalam jalan untuk mencapai goal dan kemudian scr sistematis memperbaiki constraint tsb sampai tidak ada lagi faktor pembatas (limiting factor).
Secara umum, solusi supply chain adalah untuk menghasilkan aliran inventory untuk menjamin availability yang lebih besar untuk menghilangkan surplus.

Tujuan solusi distribusi TOC adalah membagun keunggulan kompetitif yang menentukan berdasarkan availability yang luar biasa dengan secara dramatis mengurangi kerusakan yang disebabkan ketika aliran barang terganggu oleh shortage atau surplus.
Jantung dari solusi TOC ini adalah model replenishment, dan bukan model replenishment konvensional yang sering digunakan.

Pendekatan ini menggunakan beberapa aturan baru untuk memproteksi availability dengan inventory lebih sedikit dari yang digunakan scr konvensional. Replenishment lead time adalah penjumlahan dari delay, setelah konsumsi pertama mengikuti sebuah delivery, sebelum pemesanan barang ditambah delay setelah pemesanan sampai barang tiba di lokasi pemesanan.
(bersambung)



Tender Management dan Supplier Selection

Tender hanyalah salah satu metode supplier selection. Masih ada metode supplier selection yang bersifat kompetisi selain tender seperti pemilihan langsung, pembelian langsung, dsb. Juga ada metode supplier selection bersifat non kompetisi yang bersifat supplier development spt join process improvement, business commitment, membuat supplier baru, dsb.

Ada berbagai dasar pertimbangan dalam memilih metode supplier selection tsb antara lain: (a) nilai pengadaan, biasanya nilai pengadaan besar menggunakan metode tender, sedangkan untuk nilai kecil menggunakan metode pemilihan langsung, pembelian langsung dsb. (b) resiko pengadaan, biasanya resiko pengadaan yang tinggi menggunakan tender,dan resiko pengadaan rendah menggunakan metode lain. (c) Kraljic Matrix, untuk item di kuadran leverage biasanya lebih umum digunakan metode open tender, di kuadran strategic items lebih umum digunakan metode selective tender dan penunjukkan langsung (direct appointment), di kuadran bottleneck lebih umum digunakan metode penunjukkan langsung, di kuadran ruotine items lebih umum digunakan pembelian langsung.

Secara umum memang proses tender melingkupi aktivitas utama yaitu pre-tender (menerima dan memverifikasi doc permintaan dari user, mempersiapakan tim tender, mempersiapkan doc tender, pemilihan berbagai metode, dsb), tender (pre-kualifikasi, ITT, breefing meeting, menerima penawaran, dsb), tender evaluation (tender opening, verification, negotiation, rekomendasi, award), dan post-tender (contract, monitoring). Penekanan aktivitas tender berbeda-beda untuk setiap jenis tender berdasarkan tipe tender apakah:
- Untuk pemerintah (yang mengikuti peraturan pemerintah, transparan untuk publik, dsb) atau untuk swasta (mengikuti SOP internal perusahaan, transparan untuk internal perusahaan, dsb).
- Untuk pengadaan rutin/ operation (pengadaan item rutin untuk produksi atau aktivitas rutin perusahaan lainnya) atau pengadaan project based (time span dan budget tertentu).
- Untuk pengadaan item kompleks (perlu pre-kualifikasi, sistem penilaian pembobotan atau TCO, perlu 2 tahap, dsb) atau item sederhana (tidak perlu pre-kualifikasi, penilaian best price, cukup 1 tahap atau 1 sampul, dsb).
- Dan berbagai tipe lainnya.