Senin, 21 Juli 2014

Purchasing product portfolio : Kraljic matrix


Model ini membantu purchaser memahami dimana produk mereka diklasifikasikan dalam hal supply risk dan kontribusi profit, dan juga mengetahui apakah keseimbangan power berada pada prshn purchasing atau supplier mereka. Setelah kita mengetahui nya, kita dapat memilih strategi purchasing yg tepat.

Di sumbu X adalah pengaruh terhadap profit perusahaan atau yang lebih umum digunakan adalah % belanja perusahaan. Di sumbu Y adalah difficulty atau Supply Risk yang bisa dilihat dari kompleksitas produk yang dibeli atau kompleksitas aspek lain dari produk tersebut, jumlah supplier untuk produk tersebut, ketidakpastian supply dari produk tersebut, dan lain-lain.


MENGIDENTIFIKASI TAHAP EVOLUSI SCM SEBUAH PERUSAHAAN.


Dengan semakin trend nya Supply Chain Management (SCM), semakin hari semakin banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan SCM. Terkadang perusahaan memilih jalan pintas dalam mengimplementasikan SCM dengan mentah-mentah meng-copy penerapan SCM di perusahaan lain yang belum tentu cocok dengan perusahaan tersebut.

Salah satu langkah awal sebelum mengimplementasikan SCM tersebut adalah  dengan mereview dan mengidentifikasi  di tahap evolusi SCM mana perusahaan tersebut berada saat ini.

Ada 4 tahap :
Tahap 1: Multiple dysfunction: nucleus firm: kurang jelas definis internal dan goal, tdk ada link external selain transaksi. Beberapa contoh ciri-ciri di tahap ini adalah Kegiatan spontan, general sense of mission, forecasting tebakan, proses desain non kolaboratif, flow: payment, material, info terbatas, MRP basic: BOM, master schedule, current OH data.
 Tahap 2: Semifunctional enterprise: nucleus firm: improve perfromansi dalam dinding masing department, sedikit overlap decision making. Beberapa contoh ciri-ciri di tahap ini adalah flow informasi sudah diperbaiki, masing-masing fungsi sudah didefinisikan dan mengoptimalkan fungsinya (fungsi inventory, purchasing, marketing dsb), implementasi MRP II, dan sebagainya.
Tahap 3: Integrated enterprise: “break down the silo”, fungsi bersama dalam proses (S&OP). Beberapa contoh ciri-ciri di tahap ini adalah fokus ke proses bisnis daripada fungsi departemen: email, database, MRPàMRP II àERP software , komputer makin powerful, komunikasi cross functional, desain, S&OP, Advance WH & inventory, JIT, demand planning, customer service dll, mulai integrasi dgn external SC members: logistics supplier
Tahap 4: Extended enterprise: terintegrasi dgn SC partner dalam meningkatkan performansi. Beberapa contoh ciri-ciri di tahap ini adalah memperpanjang paling tidak 1 proses bisnis melewati perusahaan, kolaborasi chanel master dgn SC partners: CPFR, network enterprise, ERP para partner disinkronkan, E-commerce, dan sebagainya.

Dengan mengetahui di tahap evolusi SCM mana perusahaan tersebut berada saat ini, baru kita rencanakan akan menuju tahap evolusi SCM mana perusahaan tersebut.