APICS dictionary
mengatakan, VMI (Vendor Managed Inventory) adalah down stream Supply Chain
customer berpartner dgn suppliernya. Ini merupakan salah satu program yang
efektif bagi perusahaan dalam mengurangi inventory nya. Ada berbagai variasi
dalam VMI seperti ada yang hanya memindahkan inventory management (spt
replenishment dll) ke supplier, dan ada
juga yang memindahkan inventory management beserta ownership inventory ke
supplier.
Untuk variasi
yang terakhir, supplier biasanya meminta kenaikan harga barang dalam VMI
program tsb dengan alasan supplier akan menanggung tambahan tambahan biaya
investasi untuk tambahan barang yang di stock. Apakah memang harus dinaikan?
Jika dinaikkan berarti memang inventory cost perusahaan customer berkurang tapi
biaya karena kenaikan harga akan bertambah. Alhasil, secara supply chain,
perusahaan tsb tidak akan mendapatkan benefit apa-apa dari sisi cost, padahal
salah satu benefit yang diharapkan dari program VMI ini adalah cost reduction
dalam Supply Chain.
Perusahaan
customer tentu saja bisa bernegosiasi dengan supplier untuk tidak menaikkan
harga harga barang VMI tsb dengan alasan bahwa supplier juga mendapatkan cost reduction
dengan program VMI tsb spt:
- New market acquisition cost. Dengan program VMI, perusahaan customer berarti komit untuk order barang dari supplier tsb. Supplier tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk mendapatkan customer baru spt biaya promosi dsb.
- Manufacturing efficiency. Supplier tidak lagi merespon PO customer, tapi real demand. VMI akan menghasilkan skedul dan proses order ke supplier mereka dengan lebih baik sehingga mengurangi manufacturing cost.
- Transportation efficiency. VMI membuat supplier bisa menggunakan opsi transport yang lebih efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar