Banyak yang mempertanyakan perbedaan antara Supply Chain
dan Value Chain?
Memang terkadang istilah ini membuat bingung.....
Saya melihat ada tumpang-tindih antara dua istilah ini.
Menurut saya istilah ini awalnya berasal dari dua area yang berbeda.
Istilah Supply Chain berasal dari Operation Management.
Istilah Supply Chain Management pertama kali diciptakan oleh Keith Oliver di
tahun 1982 dengan mendefinisikannya sbb: “Supply chain management (SCM) is the
process of planning, implementing, and controlling the operations of the supply
chain with the purpose to satisfy customer requirements as efficiently as
possible. Supply chain management spans all movement and storage of raw
materials, work-in-process inventory, and finished goods from point-of-origin
to point-of-consumption”. Dari definisi tersebut ada penekanan pada pergerakan
barang (dan juga jasa) dari titik asal ke titik konsumsi.
Istilah Value Chain berasal dari Business Management yang
digambarkan dan dipopulerkan oleh Michael Porter dalam buku best seller nya di
tahun 1985 berjudul Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior
Performance dan mendifiniskannya sbb: A value chain is a chain of activities
that a firm operating in a specific industry performs in order to deliver a
valuable product or service for the market. Jadi ada penekanan pada rantai
aktivitas (aktivitas utama dan aktivitas support) yang memberikan nilai tambah
pada produk atau jasa.
Pada awalnya Supply Chain lebih melihat pada aliran atau
pergerakan barang atau jasa dan Value Chain lebih melihat pada rantai aktivitas
yang memberikan nilai tambah pada produk. Namun dengan perkembangan yang cukup
pesat dalam bidang keilmuan Supply Chain Management, konsep-konsep Value Chain
banyak masuk dalam pembahasan Supply Chain Management.