Ada berbagai dasar pertimbangan dalam memilih metode supplier selection tsb antara lain: (a) nilai pengadaan, biasanya nilai pengadaan besar menggunakan metode tender, sedangkan untuk nilai kecil menggunakan metode pemilihan langsung, pembelian langsung dsb. (b) resiko pengadaan, biasanya resiko pengadaan yang tinggi menggunakan tender,dan resiko pengadaan rendah menggunakan metode lain. (c) Kraljic Matrix, untuk item di kuadran leverage biasanya lebih umum digunakan metode open tender, di kuadran strategic items lebih umum digunakan metode selective tender dan penunjukkan langsung (direct appointment), di kuadran bottleneck lebih umum digunakan metode penunjukkan langsung, di kuadran ruotine items lebih umum digunakan pembelian langsung.
Secara umum memang proses tender melingkupi aktivitas utama yaitu pre-tender (menerima dan memverifikasi doc permintaan dari user, mempersiapakan tim tender, mempersiapkan doc tender, pemilihan berbagai metode, dsb), tender (pre-kualifikasi, ITT, breefing meeting, menerima penawaran, dsb), tender evaluation (tender opening, verification, negotiation, rekomendasi, award), dan post-tender (contract, monitoring). Penekanan aktivitas tender berbeda-beda untuk setiap jenis tender berdasarkan tipe tender apakah:
- Untuk pemerintah (yang mengikuti peraturan pemerintah, transparan untuk publik, dsb) atau untuk swasta (mengikuti SOP internal perusahaan, transparan untuk internal perusahaan, dsb).
- Untuk pengadaan rutin/ operation (pengadaan item rutin untuk produksi atau aktivitas rutin perusahaan lainnya) atau pengadaan project based (time span dan budget tertentu).
- Untuk pengadaan item kompleks (perlu pre-kualifikasi, sistem penilaian pembobotan atau TCO, perlu 2 tahap, dsb) atau item sederhana (tidak perlu pre-kualifikasi, penilaian best price, cukup 1 tahap atau 1 sampul, dsb).
- Dan berbagai tipe lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar